Jakarta - Dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia tahun 2021, Direktorat Gizi Masyarakat, Kemenkes RI menyelenggarakan webinar "Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021" dengan tema Perlindungan Menyusui Tanggung Jawab Bersama pada tanggal 25 Agustus 2021 secara daring.
"Menyusui salah satu investasi terbaik untuk
kelangsungan hidup dan meningkatkan
kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui
secara optimal dapat mencegah lebih dari 823.000 kematian anak, dan 20.000
kematian Ibu setiap tahun," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya.
Oleh karena itu dibutuhkan kerja bersama untuk mencapai
target World Health Assembly (WHA) pada tahun 2025, yaitu minimal 50% ASI
eksklusif 6 bulan. Banyak hambatan untuk menyusui secara optimal, salah satu
tantangan terbesar adalah kurangnya dukungan bagi orang tua di tempat kerja.
Lebih lanjut Menkes mengatakan, di Indonesia berdasarkan
data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan angka balita stunting 30,8
persen, balita kurus 10,2 persen, dan
balita gemuk 8 persen. Gambaran data ini menunjukkan masalah gizi pada balita
di Indonesia cukup tinggi.
Selan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengingatkan perlindungan menyusui
merupakan tanggung jawab bersama mengingat kesuksesan menyusui adalah bukan
tanggung jawab seorang ibu semata, namun juga dukungan semua pihak mulai dari
suami, tenaga kesehatan, tempat bekerja, dan pemerintah.
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi ibu menyusui untuk
tetap memberikan ASI kepada buah hatinya. Hal ini turut dipengaruhi oleh status
kesehatan ibu, ibu yang meninggal, terbatasnya dukungan serta penurunan jumlah
kunjungan ibu menyusui ke faskes seperti Puskesmas maupun Posyandu.