Denpasar - Kementerian Kesehatan mengadakan Seminar Nasional Kesehatan Lanjut Usia dalam rangka Puncak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2021 pada 17/06/2021 di Kota Denpasar, Bali secara daring dan luring. Kegiatan diikuti oleh perwakilan kabupaten/kota di Bali dan undangan lintas sektor secara luring, seluruh dinas kesehatan provinsi di 33 provinsi serta berbagai pihak terkait hingga masyarakat umum secara daring.
Kenapa Provinsi Bali terpilih menjadi tuan rumah, karena
Provinsi Bali termasuk diantara yang memiliki populasi lansia yang besar yaitu
11.58 persen dari jumlah penduduknya. Provinsi Bali juga merupakan lokasi pemodelan
program Perawatan Jangka Panjang baik oleh Bappenas maupun oleh Kementerian
Kesehatan.
Acara Seminar ini menampilkan 3 narasumber yaitu: Maliki,
ST, MSIE, Ph.D dari Bappenas, Prof. Dr. Haryono Suyono, M.A. Ph.D sebagai
contoh lansia Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif (SMART) dan perwakilan
keluarga lansia dari masyarakat. Seminar nasional dibuka secara resmi oleh
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Tema HLUN Tahun 2021 adalah
“Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga” dengan subtema bidang kesehatan:
“Bersama Lansia Keluarga Bahagia” Ini dimaksudkan agar keluarga menjadi tempat
terbaik dan sumber kebahagiaan bagi lansia, saling menyayangi, menghormati dan
mendapatkan bimbingan dari orang tua yang memiliki banyak pengalaman dan
kebijaksanaan. Untuk itu setiap individu dalam keluarga perlu memiliki empati
terhadap lansia, sehingga mampu memberikan perhatian, mendampingi dan mendukung
lansia agar tetap SMART. Keluarga juga tempat mempersiapkan generasi muda yang
menjadi cikal bakal lansia di masa depan.
Lebih Lanjut, disampaikan Wakil Menteri Kesehatan bahwa saat
ini jumlah Lansia di Indonesia sekitar 27,1 juta orang (hampir 10 persen dari total
penduduk), dan pada tahun 2025 diproyeksikan meningkat menjadi 33,7 juta
(11,8 persen). Peningkatan jumlah lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi
tantangan bagi kita untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri, agar
meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu, isu kesehatan
lansia ini sudah masuk ke dalam indikator RPJMN dan Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2020-2024.
Plt. Dirjen Kesmas juga turut menyampaikan bahwa peringatan
HLUN ini merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan kesadaran/perhatian
masyarakat terhadap lansia, dengan cara melakukan sosialisasi, kampanye dan
kegiatan-kegiatan terkait kesehatan lansia.
Wakil Menteri Kesehatan juga melakukan penyerahan Buku
Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2020-2024 secara
simbolis kepada Gubernur Bali didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
RAN Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2020-2024 ini sebagai acuan bagi pemerintah
pusat, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya
peningkatan kesehatan lansia dan menghimbau seluruh pihak terkait agar dapat
melaksanakan seluruh rencana aksi tersebut secara sinergis, terintegrasi dan
koordinasi yang baik.
Selain itu juga dilakukan penyerahan plakat sebagai
apresiasi kepada 6 provinsi yang peningkatan capaian vaksinasi lansianya
tertinggi selama Gebyar Vaksinasi Lansia tanggal 17-29 Mei 2021 yang mana
menurut capaian nasional selama GVL meningkat 2,33 persen dari 13,04 persen menjadi 15,36 persen.
Keenam Provinsi tersebut adalah: DI Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah.
Rangkaian acara Seminar Nasional ini ditutup dengan
kunjungan lapangan untuk melihat pelayanan kesehatan lansia di Rumah Sakit dan
Puskesmas dimana Waki Menteri Kesehatan dan Plt. Dirjen Kesmas berkunjung ke
RSD Mangusada Badung dan Puskesmas II Denpasar Selatan, dan peserta seminar
berkunjung RS Sanglah dan Puskesmas I Denpasar Timur. (Erl)