Jakarta - Plt Dirjen Kesmas, drg. Kartini Rustandi,
M.Kes berkesempatan membuka penyelenggaraan sosialisasi dan koordinasi
pelaksanaan “Kelas Ibu Balita dalam Jaringan E-Learning Belajar Kesga” Secara
daring. (14/4)
“Kita tahu bahwa anak merupakan potensi
penerus perjuangan bangsa dan memiliki nilai strategis dalam pembangunan. Jika pada 2045, tepat 100 th Indonesia kita
ingin mempunyai SDM yang baik, maka kita harus memperhatikan bagaimana kondisi
dan kualitas; baik kualitas mental, pertumbuhan dan perkembangannya anak-anak
balita pada saat ini. Oleh karena itu kita mempunyai tugas untuk mencapai
cita-cita dimana pada tahun 2045 kita harus memiliki sumber daya manusia yang
mampu bersaing menjadikan Indonesia emas.” tandasnya.
Pada kesempatan kali ini, Gerakan Peduli
Ibu dan Anak Sehat(GELIAT) UNAIR yang bekerjasama dengan UNICEF menyampaikan
video buatan GELIAT berdasarkan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian
Kesehatan.
Santi Martini, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
mengatakan peran dari institusi atau akademisi untuk turut serta berkontribusi
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dengan memberikan hasil
kegiatan ini dalam bentuk video KIA yang diambil dari buku KIA yang sudah
disediakan oleh kemenkes.
“Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian
kami untuk ikut serta menurunkan atau menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
di Indonesia salah satunya adalah kesehatan ibu dan anak yang mana indikatornya
adalah angka kematian ibu dan anak. Mudah-mudahan pada tahun 2030 Indonesia bisa
mencapai target tersebut.”tambahnya.
Ketua BKMP-UNAIR, Eko Supeno berkesempatan menyerahkan
secara virtual yakni video edukasi buku KIA, salah satu bentuk kreatifitas
teman-teman GELIAT kepada Direktur Kesehatan Keluarga Dirjen Kesehatan Masyarakat,
dr. Erna Mulati.
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian
Kesehatan juga memberikan sertifikat kepada GELIAT UNAIR sebagai tanda terima
kasih atas penyusunan video edukasi yang telah dibuat.(Ris)