Loading...

Kabupaten Garut Siap Melaksanakan Integrasi Pelayanan Primer


Foto: Humas Kesmas (rws/ma)

Kabupaten Garut merupakan satu dari Sembilan lokasi uji coba Integrasi Pelayanan Primer yang digagas oleh Kementerian Kesehatan. Kesembilan lokasi uji coba mewakili kriteria urban, rural, terpencil dan sangat terpencil. Integrasi Layanan Primer ini merupakan pembenahan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia guna mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat Indonesia.

Wilayah kerja Puskemas Banjarsari yang terletak di Kabupaten Garut ini merupakan Puskesmas kategori terpencil. Posyandu Mangunjaya dan Posyandu Talagajaya  terpilih menjadi Posyandu Prima. Sejak bulan Juli lalu telah dilakukan ujicoba yang dimulai dengan langkah persiapan hingga tahap evaluasi yang direncanakan akan selesai pada bulan Oktober 2022. Uji coba di Sembilan lokasi ini diharapkan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain serta dapat diterapkan di seluruh Indonesia.

Pada Senin lalu (23/8) Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH beserta Bupati Garut, Rudi Gunawan turun langsung untuk melihat pelaksanaan uji coba di Kabupaten Garut ini. Seperti diketahui Integrasi Layanan Primer ini merupakan perwujudan dari transformasi system kesehatan dengan 6 pilar untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan. Hal ini juga sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.

Proses integrasi layanan primer terfokus pada integrasi data dan layanan kesehatan. Integrasi data dilakukan dengan sinkronisasi data dan aplikasi mulai di tingkat kota/desa hingga pemerintah pusat. Sedangkan untuk integrasi layanan dengan mengubah Puskesmas Pembantu atau UKBM lainnya menjadi Posyandu Prima yang siap untuk melayani masyarakat yang mencakup kegiatan promotif, preventif dan kuratif dengan pendekatan siklus hidup. Pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun Posyandu Prima tidak terkotak-kotak melainkan dengan mengusung sistem kluster yaitu klaster ibu hamil-remaja, klaster usia produktif-lansia dan klaster penanggulangan penularan penyakit. Tidak hanya tenaga kesehatan, masyarakat dalam hal ini kader kesehatan juga memegang peranan yang penting. Kunjungan rumah menjadi salah satu kegiatan yang mendukung pelayanan Posyandu Prima.

 “Pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun Posyandu Prima terfokus pada siklus hidup untuk memastikan masyakarat mendapat layanan sesuai kebutuhan pada kehidupannya”, ujar Dirjen Maria. Layanan kesehatan primer ini menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan untuk memastikan layanan kesehatan sampai ke masyarakat. Dirjen Maria juga menyampaikan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banjarsari termasuk di Posyandu Prima Wangunjaya dan Posyandu Prima Talagajaya sudah terlihat baik meskipun masih ada beberapa hal yang harus dibenahi salah satunya durasi pelayanan yang leih lama karena pencatatan yang detail. “Hasil dari 9 lokasi ujicoba ini akan menjadi pembelajaran sehingga pada bulan Oktoiber nanti dapat difinalkan untuk Layanan Kesehan Primer di seluruh Indonesia”, tambah Dirjen Maria.

Bupati Garut, Rudi Gunawan pada kesempatan yang sama menyampaikan komitmennya untuk mendukung layanan integrasi layanan primer ini. “Integrasi layanan primer ini sangat baik. Kami akan sangat mendukung mulai dari alokasi anggaran hingga penyediaan SDM sehingga pelaksanaan Posyandu Prima ini akan mengcover 421 desa dan 21 kelurahan di Kabupaten Garut.” kata Bupati Rudi. “Pelayanan Kesehatan Primer inini juga merupakan salah satu cara mengabdi untuk negeri, menyehatkaan anak bangsa untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2024”, tegasnya. (epw)