Bali
(12/5) - Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr mengunjungi Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung sebagai rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Bali. Kabupaten
Badung menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki komitmen
tinggi dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini terlihat dari adanya
berbagai program inovasi yang digagas untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
dengan masyarakat. Salah satunya adalah Gerakan Badung Sehat di 1000 Hari
Pertama Kehidupan (GarbasarI) di Desa Kekeran Kabupaten Badung. Garbasari
menyasar masyarakat dengan pendekatan siklus hidup dengan berbagai kegiatan
seperti Kelas Ibu Hamil, Kelas Balita, pemberian PMT, pemberian sertifikat lulus
ASI eksklusif dan sebagainya yang melibatkan masyarakat.
Dirjen Kesehatan Masyarakat, dr Maria Endang Sumiwi menyampaikan berbagai masalah kesehatan masyarakat seperti stunting, anemia pada remaja termasuk penyakit pada usia produktif dan lansia menjadi masalah kesehatan di masyarakat yang belum selesai dan menjadi tanggung jawab bersama. “Indonesia akan sehat dan sejahtera jika semua saling bertanggung jawab, berkomitmen dan memiliki orientasi pelayanan masyarakat”, tegas dr Maria. Dr Maria mengapresiasi daerah dalam mewujudkan kegiatan inovasi seperti Garbasari ini. Inovasi ini memiliki daya ungkit yang sangat baik dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terlebih di era desentralisasi kesehatan, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam pengelolaan bidang kesehatan.
Masih
dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Dirjen Kesehatan Masyarakat berkesempatan
untuk berdiskusi dengan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Kepala Rumah Sakit di Provinsi Bali. Dirjen Kesmas
menyampaikan bahwa kedepannya layanan kesehatan masyarakat akan diperbaiki
melalui transformasi layanan kesehatan primer. Diharapkan masalah kesehatan
masyarakat dapat segera diintervensi di level kesehatan primer. Sebagai contoh untuk
penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes, masyarakat dapat
mendeteksi secara dini sekaligus mendapatkan pengobatan di layanan kesehatan
level desa sehingga dapat segera tertangan dan beban RS akan berkurang.
“Untuk itu komitmen
yang kuat dari daerah sangat penting untuk mewujudkan transformasi kesehatan
primer ini”, ujar dr Maria. Tantangan yang ada di masing-masing daerah diharapkan
dapat menjadi dorongan dan memotivasi semua pihak untuk mewujudkan masyarakat
yang sehat. (ew)