Loading...

Layanan Promotif Preventif Jauh Lebih Murah Daripada Upaya Kuratif



Bogor - Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menggerakkan program kesehatan masyarakat Indonesia melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Program Kesehatan Masyarakat. Arah kebijakan transformasi layanan primer program kesehatan masyarakat dan rencana implementasi transformasi layanan primer di daerah pada tahun 2022-2024 ditegaskan pada Rakontek Program Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di Bogor, 31 Oktober – 3 November 2022.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi di hadapan para Kepala Dinas Kesehatan dan pengelola Program Kesehatan Masyarakat se-Indonesia serta Poltekes menyampaikan bahwa Rakontek ini untuk memastikan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2024 dapat tercapai dengan membangun kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan institusi pendidikan dalam hal ini adalah Poltekes. 

Menteri Kesehatan, Budi G Sadikin saat menyampaikan arahannya pada pembukaan Rakontek Kesmas menyampaikan bahwa pencegahan melalui promotif dan preventif saat ini menjadi penting. “Anggaran upaya kuratif sebelumnya dengan porsi yang lebih besar. Namun sekarang akan ditekankan pada pencegahan sehingga anggaran dan program akan dititikberatkan pada upaya promotive salah satunya dengan mengembangkan layanan primer, Posyandu dan laboratorium kesehatan”, ujar Menkes Budi.

Menkes Budi juga menyampaikan bahwa intervensi layanan primer menjadi sangat penting karena pembiayaan dalam intervensi tersebut tergolong lebih murah. Di berbagai negara maju, intervensi layanan primer ini terbukti memiliki berdampak positif. Hal tersebut terlihat dari pembiayaan kuratif yang menurun dan umur harapan hidup masyarakat yang membaik.

Untuk itu berbagai hal perlu dilaksanakan guna mendukung pelayanan kesehatan primer yang bekualitas untuk masyarakat. Revitalisasi Posyandu menjadi salah satunya.

Posyandu kedepannya akan memiliki pelayanan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup. Pelayanan akan diberikan kepada masyarakat yang dimulai dari usia bayi hingga lanjut usia. Sehingga berbagai sumberdaya akan disediakan guna mendukung pelayanan kesehatan masyarakat termasuk penyediaan alat pemeriksaan yang memadai dan didukung dengan ketersediaan tenaga kesehatan.

Selain itu sebagai pelayanan kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat, Posyandu kedepannya akan melayani skrining penyakit menular dan tidak menular. Bukan hanya untuk mengobati namun juga mendeteksi permasalahan kesehatan masyarakat sedini mungkin sehingga derajat kesehatan masyarakat akan meningkat.

Menkes Budi juga menyampaikan bahwa Poltekes juga harus mendukung transformasi kesehatan dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas sehingga mampu mencetak sumber daya kesehatan yang berkualitas. “Tenaga kesehatan yang dicetak oleh Poltekes harus berkontribusi untuk kesehatan masyarakat”, tegas Menkes Budi. Poltekes juga diharapkan dapat melakukan riset implementasi kebijakan dan capaian program yang dapat menjadi masukan serta acuan bagi pemerintah untuk memajukan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. (epw)