Loading...

Wujudkan Gerakan Sekolah Sehat, Kemenkes Bersama SMPN 5 Kota Bogor Gelar Aksi Bergizi



Bogor - Gerakan Aksi Bergizi merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kampanye pencegahan stunting yang menyasar pada kelompok remaja, khususnya perilaku konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri. Bentuk kegiatan Aksi Bergizi di antaranya Aktivitas Fisik, Sarapan Gizi Seimbang, Minum Tablet Tambah Darah dan Edukasi Gizi. Melalui Gerakan Aksi Bergizi Serentak ini, kita berupaya untuk membangun kebiasaan perilaku hidup sehat di kalangan peserta didik, khususnya berkaitan dengan perilaku aktivitas fisik, sarapan bergizi seimbang, dan konsumsi tablet tambah darah.

Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa anemia dialami oleh 16,3 persen anak usia 5-14 tahun dan 15,5 persen usia 15-24 tahun, atau dengan kata lain, 2 dari 10 anak berusia 5-24 tahun mengalami anemia. Anemia pada remaja akan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular, produktivitas dan prestasi menurun. Remaja putri yang menderita anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia selanjutnya menjadi ibu hamil anemia, bahkan juga mengalami kurang energi kronis. Hal tersebut meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting, komplikasi saat melahirkan serta beberapa risiko terkait kehamilan lainnya.

SMPN 5 Kota Bogor menggelar Gerakan Aksi Bergizi yang diikuti oleh seluruh siswa maupuin siswi pada senin (12/8) di halaman sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Gerakan Aksi Bergizi serentak tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kemenkes.

Rangkaian kegiatan Gerakan Aksi Bergizi dilakukan dengan melakukan senam bersama. Selanjutnya sarapan bergizi dan minum tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, dan edukasi kesehatan terkait gizi.



Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dirjen Kesmas bersama Direktur Promosi Kesehatan, Direktur Gizi KIA, perwakilan dari Kemendikbudristek, perwakilan Kementerian Agama, UNICEF, Dinkes Kota Bogor dan Puskesmas Tanah Sareal. Gerakan ini merupakan momentum menuju Indonesia maju dan Indonesia emas. kesempatannya tidak datang dua kali. Kesempatannya hanya sekarang sampai 2045. Karena di situlah ada anak-anak muda yang bisa produktif, pintar, sehat dan bisa mendapat pekerjaan yang bagus.

Kemenkes mengharapkan adanya kolaborasi dan dukungan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kanwil Agama, TP UKSM, dan seluruh warga sekolah/madrasah/pesantren dalam pelaksanaan Aksi Bergizi di sekolah/madrasah/pesantren secara rutin setiap minggu. Gerakan Aksi Bergizi ini bukan sekedar momentum seremonial, melainkan gerakan berkelanjutan yang rutin dilaksanakan untuk menciptakan pembiasaan perilaku sehat bagi peserta didik.

"Saya juga berharap kegiatan Aksi Bergizi dapat menjadi bagian dalam upaya mewujudkan Gerakan Sekolah Sehat, khususnya berkaitan dengan sehat fisik dan sehat bergizi. Sinergi dan kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan serta didukung lintas sektor terkait lainnya kiranya dapat terus diperkuat dan ditingkatkan dalam rangka menciptakan generasi Indonesia yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing" ujar Dirjen Kesmas. (idr)