Loading...
Rilis Berita

Orientasi Bantuan Hidup Dasar Bagi Pramuka Saka Bakti Husada 2024: Tingkatkan Kompetensi Penanganan Situasi Darurat

administrator 15 October 2024

Bogor - Puluhan Pamong, Instruktur dan Pramuka Saka Bakti Husada (SBH) mengikuti Orientasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang berlangsung di Hotel Aston Bogor selama 4 hari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran Pramuka Saka Bakti Husada terkait Bantuan Hidup Dasar pada kondisi kegawatdaruratan.

Program orientasi ini diinisiasi oleh Pimpinan Saka Bakti Husada Nasional bekerja sama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk mempersiapkan anggota SBH agar mampu memberikan Bantuan Hidup Dasar, yaitu serangkaian tindakan darurat pertolongan pertama untuk menyelamatkan individu dari kondisi medis yang mengancam. 

Fokus Kegiatan: Keterampilan Penyelamatan Dasar

Orientasi yang berlangsung selama empat hari ini mencakup teori dan praktik langsung dalam penanganan kasus kegawatdaruratan seperti:

  1. Pertolongan Pertama untuk Korban Tergigit Ular, Korban Tergigit Serangga Beracun, Korban Keracunan Makanan
  2. Bantuan Hidup Dasar Untuk Korban Pingsan dan Korban Henti Jantung (RJP & AED)
  3. Pertolongan Pertama untuk Korban Luka Bakar, Korban Pendarahan, Korban Cidera Kepala, Korban Patah Tulang
  4. Transportasi Korban

Orientasi dilaksanakan dengan metode Paparan, Skill Station/Latihan dan Skenario Penilaian.  Evaluasi dan Penilaian dilaksanakan dengan metode Pre-Test, Penilaian Praktik, Post-Test, dan Sertifikasi.

Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI). Instruktur orientasi berasal dari Pusat Krisis Kesehatan/ Emergency Medical Team (EMT) dan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI). 


Membangun SDM Berkualitas untuk Masyarakat Sehat

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat selaku Ketua harian Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional, Kak dr. Elvieda Sariwati , M.Epid, dalam sambutannya menyampaikan Pramuka Saka Bakti Husada agar berperan lebih aktif dalam SPGDT, meningkatkan kesiapsiagaan, dan mampu memberikan bantuan yang tepat sebelum bantuan medis profesional tiba.

“Saya berharap bagi Pramuka Saka Bakti Husada yang telah mengikuti kegiatan Orientasi Bantuan Hidup Dasar dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi ketakutan saat menemui kasus dengan kegawat daruratan, termasuk saat memberikan bantuan hidup dasar disaat bantuan medis belum ada.” dalam sambutannya.

Salah satu peserta, Kak Siti Noviyanti dari Pangkalan BBPK Ciloto, mengaku bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman berharga. “Saya jadi lebih percaya diri dan paham cara menolong orang saat terjadi keadaan darurat, terutama saat menunggu tim medis datang,” ujarnya. 

Misi Keberlanjutan Program

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Indonesia melibatkan berbagai pihak, termasuk orang awam, dalam penanganan awal keadaan darurat. SPGDT merupakan sistem yang terstruktur dan terintegrasi untuk memberikan respon cepat dan tepat terhadap kondisi gawat darurat. Risiko terjadinya kegawatdaruratan yang mungkin dialami oleh masyarakat harus diminimalkan dengan berbagai upaya mitigasi dengan melibatkan masyarakat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kemampuan Pramuka Saka Bakti Husada terkait Bantuan Hidup Dasar. Diharapkan, dengan orientasi ini, anggota SBH dapat berperan aktif dalam membantu masyarakat dan mendukung program kesehatan pemerintah, khususnya dalam penanganan kejadian darurat di lingkungan sekitar. Program ini juga sejalan dengan misi Saka Bakti Husada untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan siap melayani.


Orientasi Bantuan Hidup Dasar ini tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan anggota SBH tetapi juga memperkuat jejaring kerja sama antara dinas kesehatan, rumah sakit, dan komunitas kesehatan lainnya. (fw)


Bagikan

Ditulis oleh
administrator

Artikel Terkait