Manado - Buku KIA merupakan media informasi, edukasi sekaligus media pencatatan bagi ibu sejak hamil hingga anak menginjak usia prasekolah. Di Indonesia buku ini sudah digunakan sejak tahun 1997 sebagai pilot project JICA di Salatiga. Analisis Riskesdas terakhir, menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai Buku KIA, mempunyai perilaku yang lebih baik terhadap kesehatan ibu dan anak. Buku KIA jugaterbukti efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil, bayi dan balita.
Kementerian
Kesehatan RI (Kemenkes RI), Kementerian Sekretariat Negara, dan Kementerian
Luar Negeri bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA),
menyelenggarakan "Knowledge Sharing Program Buku Panduan Kesehatan Ibu dan
Anak" pada 20-25 Oktober 2024 di Provinsi Sulawesi Utara. Program
pelatihan internasional ini mempertemukan sekitar 21 administrator kesehatan
ibu dan anak dari tujuh negara dari kawasan Asia, Afrika, dan Pasifik, yaitu
Burundi, Kamboja, Fiji, Laos, Nepal, Timor Leste, dan Jepang, serta dari lima
provinsi di Indonesia.
Indonesia termasuk salah satu negara yang dinilai baik dalam perkembangan pemanfaatan Buku KIA. Karena itu, sejak 2007, Kementerian Kesehatan (Direktorat Gizi dan KIA Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat) bekerja sama dengan JICA, telah mengadakan kegiatan ini sebanyak 13 kali.
“Kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan praktik implementasi terbaik buku KIA, dan melihat bagaimana peserta luar negeri dapat menerapkannya. Di saat bersamaan, kami di Indonesia juga sangat tertarik untuk belajar dari pengetahuan dan pengalaman negara-negara lain.” ungkap Wamenkes Dante Saksono dalam sambutannya
Program
pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan
pengelola program dalam menggunakan Buku KIA untuk memantau kesehatan,
pertumbuhan, dan perkembangan anak. Hal ini juga berfokus pada peningkatan
kolaborasi antar-profesional dan lintas sektoral untuk mendukung pemanfaatan
Buku KIA.
Peserta
terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk kunjungan lapangan ke rumah sakit
dan puskesmas di Sulawesi Utara untuk mengamati layanan kesehatan ibu dan anak
di Indonesia secara langsung. Program ini juga menampilkan sesi berbagi
pengetahuan dari negara-negara yang berpartisipasi untuk dapat bertukar
pengalaman dan praktik terbaik. terutama dalam pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan
kesehatan ibu dan anak.
Pada kesempatan ini, Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy menyampaikan harapan, melalui pertemuan ini dapat menginspirasi peserta dan belajar lebih banyak dari pengalaman negara lain dalam penerapan Buku KIA. Selain itu, JICA sebagai mitra pendukung, diharapkan dapat mengadakan forum lain untuk lebih memperkuat pelaksanaan Buku KIA di Indonesia.