Loading...

Seminar HAN “Mempersiapkan Bayi Lahir Selamat dan Sehat”


[caption id="attachment_11812" align="alignleft" width="300"]Bu Jane dr. Jane Soepardi, MPH, Dsc menyampaikan kata sambutan[/caption] “Di Indonesia sebanyak 160.000 bayi meninggal setiap tahunnya”, ujar Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, dr. Elisabeth Jane Supardi, MPH, Dsc pada sambutan dalam Seminar Mempersiapkan Bayi Lahir Selamat dan Sehat di Ruang Siwabessy Kementerian Kesehatan RI. Kondisi ini menunjukan bahwa Indonesia memerlukan upaya yang sangat keras untuk menyelesaikan permasalahan ini tambah dr. Jane. Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini tidak hanya dititikberatkan pada sektor supply dalam hal ini penyedia layanan, namun juga dari demand supply yaitu masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan.   [caption id="attachment_11814" align="alignright" width="146"]narasumber1 Dr. Ali Sungkar, SPOG dalam materi Generasi Berkualitas Berawal dari Kehamilan yang Sehat[/caption]   Dari sektor supply pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan juga terus didorong, selain itu rujukan masalah kegawatdaruratan pada Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK terus diperkuat. “Sedangkan dari demand suply, pengetahuan masyarakat, terutama ibu tentang kesehatan ibu dan anak terus ditingkatkan. Buku KIA, Posyandu dan Kelas ibu menjadi upaya intervensi untuk meningkatkan pengetahuan”, tambah dr. Jane dalam seminar yang diadakan tanggal 25 Agustus 2015 lalu.   Di depan peserta seminar yang merupakan perwakilan ibu hamil dari 5 wilayah di DKI Jakarta, Dr. Jane menambahkan setiap ibu hamil wajib memiliki buku KIA. Semua yang harus diketahui ibu tentang kesehatan ibu dan anaknya tertuang di buku KIA. “Termasuk tanggung jawab orangtua bagi anaknya, ada di dalam buku KIA. Jadi setiap ibu hamil harus tahu”, tambah dr Jane. Pada seminar yang merupakan rangkaian perayaan Hari Anak Nasional ini, dr Jane kembali mengingatkan bahwa kualitas hidup seorang anak terutama merupakan tanggung jawab orangtuanya. “Sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 dijelaskan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan anak merupakan tanggung jawab bersama antara orangtua, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Jelas, orangtua adalah yang utama”, tegasnya.   [caption id="attachment_11815" align="alignleft" width="172"]narasumber2 Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo,SpA(K) menyampaikan tentang Dampak Masalah Kesehatan/Komplikasi Bayi Baru Lahir terhadap Kelangsungan dan Kualitas Hidup Anak[/caption] Pada seminar kali ini, peserta mendapatkan informasi seputar kesehatan selama kehamilan dan kesehatan anak dari tiga narasumber yang merupakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Dokter Spesialis Anak. Dr. Ali Sungkar, SPOG dalam paparannya menyatakan bahwa generasi berkualitas berawal dari kehamilan yang sehat. Setiap ibu maupun calon ibu harus mempersiapkan kehamilannya dengan sebaik mungkin, terutama asupan gizinya. “Nutrisi ibu hamil merupakan hal terpenting pada pertumbuhan dan perkembangan janin”, ujar dr Ali.   [caption id="attachment_11816" align="alignright" width="176"]narasumber3 dr. Soedjatmiko, Sp.A(K) menyampaikan Pentingnya Buku KIA Bagi Tenaga Kesehatan dan Orangtua[/caption]

Dr. Rinawati Rohsiswatmo SpA menambahkan bahwa setiap bayi memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensu genetiknya. “Setiap ibu harus memantau tumbuh kembang anak karena itu berkaitan dengan kualitas hidup anak”, tegasnya. Di akhir sesi, dr. Soedjatmiko, SpA menyampaikan bahwa buku KIA penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan berkualitas tumbuh kembang anak. Acara seminar ditutup dengan lomba yel-yel perrwakilan ibu hamil dari seluruh wilayah DKI Jakarta dan dimenangkan oleh perwakilan dari Jakarta Barat. (humas)