Loading...

Tingkatlkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Dengan Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR)



Audit Maternal Perinatal-Surveilans dan Respon (AMP-SR) merupakan salah satu upaya untuk mengeliminasi kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah. Pelaksanaan AMPSR akan menghasilkan rekomendasi yang dikelompokkan berdasarkan faktor keluarga/masyarakat, penyedia layanan kesehatan, maupun faktor sistem Kesehatan. Rekomendasi yang dihasilkan harus ditindaklanjuti dalam bentuk respon dan dipantau dampaknya pada sistem kesehatan. Melalui AMPSR diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang ujungnya adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan PP POGI, PP IDAI, dan UNICEF melaksanakan kegiatan Evaluasi Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) dan Respons di 11 Provinsi pada 6-8 Mei 2024 di Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center.  Kegiatan diselenggarakan dalam rangka pembinaan Tim AMP-SR Tingkat Nasional kepada Tim AMP-SR Tingkat Provinsi melalui pengkajian data agregat kematian ibu dan perinatal tahun 2023, dilanjutkan penyusunan rekomendasi dan rencana aksi, serta monitoring progres pelaksanaan respons AMP-SR.

Peserta kegiatan merupakan Tim AMP-SR Tingkat Provinsi yang terdiri dari Penanggungjawab/Pengelola AMPSR Dinkes Provinsi, Sp.OG, dan Sp.A dari 11 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Papua, Maluku, dan Bali.



Rekomendasi yang dihasilkan dari pengkajian tersebut antara lain pelaksanaan rujukan terencana bagi ibu dengan faktor risiko dan atau komplikasi, penyusunan standar prosedur  operasional  ( SPO ) terkait pemulangan ibu dan bayi baru lahir di FKRTL . Sedangkan rekomendasi di tingkat FKTP diantaranya peningkatan kualitas ANC untuk 3 penyebab kematian terbanyak yaitu penyakit metabolik, hipertensi dan perdarahan melalui skrining faktor risiko dan tatalaksana serta evaluasi penatalaksanaan pasien. (Tim Gizi KIA)