Loading...

PELUNCURAN APLIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)-SMART


MI_Grobogan_Sukses_Turunkan_Praktik_BAB_Sembarangan___Media_IndonesiaBertempat di Ballroom Hotel Crowne Plaza Semarang, Senin (30/5) diselenggarakan Pertemuan advokasi dan horizontal learning (AHL) Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dan launching aplikasi STBM-SMART (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek, SpM (K), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, perwakilan World Bank (Water Global Practise) Martin Albrecht, para bupati/walikota se-Provinsi Jawa Tengah serta stakeholder terkait termasuk perwakilan AKKOPSI dari 444 Kabupaten/Kota.

AKKOPSI sendiri adalah lembaga kemasyarakatan antar kabupaten/kota guna menggalang dan mengkonsolidasikan kebersamaan dan kepedulian dalam pengarustamaan peningkatan layanan sanitasi permukiman. AKKOPSI lahir secara sukarela, karena kesadaran para bupati dan walikota. Pendekatan advokasi juga dilaksanakan secara terpadu dan intensif baik secara formal dan informal personal karena kesamaan aspirasi. Salah satu program kerja dari AKKOPSI yaitu melakukan kegiatan advokasi secara rutin kepada para anggotanya (bupati/wali kota), seperti kegiatan Advokasi dan Horizontal Learning yang sedang diselenggarakan. Forum ini dimanfaatkan dalam rangka pemantauan penguatan peran 444 bupati/wali kota anggota AKKOPSI dalam merealisasikan komitmen mengalokasikan minimal 2% dari anggaran belanja langsung daerah untuk sektor sanitasi. Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan dr. Nila Farid Moeloek, mengapresiasi keberadaan AKKOPSI dalam menginisiasi pengembangan dan pembangunan sanitasi. Selain itu beliau juga mengucapkan terima kasih dan berharap AKKOPSI terus eksis dan maju sebagai mitra pemerintah dari semua kementerian terkait program sanitasi.

Sebagai puncak dari acara tersebut adalah Peluncuran Aplikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)-SMART. Semboyan Indonesia Bebas Buang Air Besar Sembarangan, atau dikenal sebagai ODF (Open Defecation Free), menjadi salah satu program unggulan beberapa daerah di Indonesia saat ini. Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang disinergikan dengan upaya kolaboratif seperti terobosan pemimpin daerahnya, kemitraan lintas sektor dan partisipasi masyarakat.STBM sebagai strategi nasional pembangunan sanitasi, ternyata telah berhasil meningkatkan akses sanitasi 47% penduduk perdesaan di tahun 2015. Bukan itu saja, praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS), tiga kali lipat dari rata – rata 0,6% pertahunnya (2000 – 2008) menjadi 1,6% pertahun sepanjang 2008 – 2015.

IMG-20160610-WA0014Oleh sebab itu, dalam rangka mendorong dan mempercepat terwujudnya komunitas dan desa ODF/ Bebas Buang Air Besar Sembarangan, Kementerian Kesehatan didukung dengan lembaga Water and Sanitation Program (WSP) – the World Bank, mengembangkan aplikasi STBM Smart. Aplikasi tersebut, ditujukan untuk mengoptimalkan interaksi dalam pemantauan dan pengelolaan program bagi pelaku STBM. Aplikasi tersebut langsung berhubungan dengan database STBM Nasional (stbm.indonesia.org). Dengan upaya  tersebut, diharapkan mampu mendorong fungsi kontrol dan monitoring, agar pelaporan program STBM dapat lebih optimal. Sebagai bentuk peresmian peluncuran Aplikasi STBM Smart, dilakukan pemukulan kentongan oleh seluruh peserta dan undangan yang hadir, serta diiringi oleh Tarian Angsa anak – anak Semarang yang anggun. (AS)