Loading...

Tiga Fokus Integrasi Layanan Kesehatan Primer


Jakarta - Kementerian kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) pada Kamis (31/8) di Jakarta. Bertujuan meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer di Indonesia, sekaligus sebagai wujud implementasi transformasi pilar pertama.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menyatakan bahwa setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer. Pertama adalah penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Kedua mendekatkan Pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun termasuk untuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu melalui deteksi dan screening penyakit. Dan ketiga memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan perdesaan.

“Penguatan struktur ini melalui penguatan Puskesmas, Pustu, dan Posyandu, serta penguatan jejaring dengan kesehatan sekolah dan kesehatan kerja.” Ujar Dirjen Endang.

Dalam momentum ini dilakukan penyerahan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Integrasi Pelayanan Primer kepada perwakilan dari pemerintah daerah yaitu Gubernur Sumatera Barat. Diikuti penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa PTT sebagai bentuk komitmen bersama terhadap pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat.

Dalam acara peluncuran ILP ini juga dilakukan peluncuran Primary Healthcare Consortium atau Konsorsium Pelayanan kesehatan Primer yang merupakan wadah bagi para mitra yang memberikan dukungan bagi pelayanan kesehatan primer.

Dirjen Endang menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan sangat mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat dan tergabung dalam Konsorsium Pelayanan Kesehatan Primer dalam mewujudkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

Selain melibatkan unsur pemerintah seperti Kemenkes, Kemenko PMK, Bappenas, Kemendes, Kemendagri, dan Kementerian Keuangan, konsorsium ini juga beranggotakan mitra swasta seperti Bill and Melinda Gates Foundation melalui ThinkWell institute dan Universitas seperti UI, UGM, UNPAD, dan UNUD. Anggota Konsorsium yang juga berada dalam naungan Bill and Melinda Gates Foundation juga meliputi Summit Institute for Development (SID)/Oxford University, PATH, Inke Maris & Associates

Selain itu beberapa badan dan lembaga internasional lainnya yang juga turut berpartisipasi dan tergabung dalam konsorsium pelayanan kesehatan primer di antaranya adalah USAID melalui MOMENTUM MCGL dan CHISU,serta World Bank, Global Fund, UNICEF, dan ADB

Dalam momentum yang sama, Kementerian dalam negeri, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Kelembagaan Togap Simangunsong menyambut baik Integrasi Layanan Primer yang digagas Kemenkes, dimana akan diintegrasikan dalam unit kegiatan PKK di desa dan kelurahan.

“Oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh tim Penggerak PKK untuk melakukan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan PKK dalam mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan serta melakukan pembinaan sampai kelompok-kelompok PKK di desa dan kelurahan untuk mendukung pembangunan masyarakat di bidang kesehatan.” Jelas Togap Simangunsong.

Kementerian Desa PTT yang diwakili Sekretaris Jenderal Taufik Madjid melaporkan bahwa dana desa pada tahun ini diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi nasional dengan memenuhi kebutuhan dasar. Termasuk juga untuk perluasan akses layanan kesehatan mulai dari optimalisasi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional hingga penanggulangan penyakit menular dan penyakit lainnya.

“Kami bersama BPJS Kesehatan juga telah melakukan launching program PESIAR yaitu Petakan sisir, advokasi, dan registrasi masyarakat yang belum memiliki Kartu Jaminan Kesehatan dengan harapan mencapai 98% sehingga diharapkan dapat mendukung program transformasi pelayanan kesehatan primer.” ucap Taufik Madjid

Beberapa program yang sudah dijalankan oleh konsorsium Pelayanan Kesehatan Primer di antaranya adalah Penelitian pembiayaan pelayanan kesehatan primer, dukungan digitalisasi pelayanan Kesehatan primer, Community Health Workers atau Kader Kesehatan, dan implementasi ILP yang dilaksanakan di 44 Kabupaten/Kota.

“Jadi Konsorsium ini menjadi wadah untuk saling bertukar hasil-hasil dukungan di lapangan yang semakin hari semakin memperkuat pelayanan kesehatan primer.” Pungkas Dirjen Endang.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (RR).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid