Loading...

Penghujung Tahun 2015 Jadi Momen Peralihan MDGs Menuju SDGs


[caption id="attachment_12116" align="aligncenter" width="681"]Dirjen Bina Gizi dan KIA ketika memberi sambutan padaacara pada acara Pertemuan Lintas program dan sektor dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDG’s) Dirjen Bina Gizi dan KIA ketika memberi sambutan  pada  acara Pertemuan Lintas program dan sektortoral dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDG’s)[/caption]

JAKARTA--Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, selaku Koordinator Sekretariat Nasional Pembangunan Sektor Kesehatan Pasca Tahun 2015, dalam sambutannya pada acara Pertemuan Lintas Program/Lintas Sektor Dalam Pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDG’s), pada Sektor Kesehatan mengungkapkan,  bahwa penghujung tahun 2015 sebagai titik tolak momen peralihan dari Millenium Development Goals (MDG’s) menuju Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Seperti kita ketahui Sidang Umum PBB ke-70 25 September 2015 lalu di New York, telah meresmikan komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk berupaya mencapai SDGs” ujar Dirjen Anung.

“Ini menjadikan penghujung tahun 2015 sebagai titik tolak kelanjutan agenda pembangunan kesehatan yang belum terselesaikan tersebut. Menjadi momen peralihan Millenium Development Goals (MDGs) menuju SDGs”, tegasnya.

Acara yang berlangsung di Aula Siwabessy, gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (29/2015) kemarin itu dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Prof. DR.dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K).

Lebih lanjut Dirjen Anung sampaikan, terlepas dari telah tercapai atau belum tercapainya target pembangunan MDGs secara kuantitatif, MDGs telah memberi banyak pencerahan bagi sistem pembangunan di Indonesia. MDGs telah menyatukan arah pembangunan kesehatan di Indonesia sekaligus ‘ajang kompetisi keberhasilan’ upaya negara-negara di dunia.

Agenda pembangunan global SDGs merupakan peluang besar bagi kita untuk melanjutkan pembangunan. Seluruh tujuan SDGs adalah sebuah kesatuan sistem pembangunan. Ketujuhbelas tujuan yang ingin dicapai perlu kita lihat sebagai pembagian tugas yang merata. SDGs mengarahkan pada integrasi pembangunan nasional yang idealnya akan memudahkan kita dalam berkoordinasi.

Forum yang dihadiri perwakilan lintas sektor terkait, akademisi/para pakar, organisasi profesi, organisasi sosial kemasyarakatan, dan swasta, perwakilan mitra pembangunan, serta para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Kesehatan dan undangan lainnya itu, diselenggarakan untuk mensosialisasikan target SDGs kepada seluruh aktor pembangunan kesehatan, mengidentifikasi peran  semua pihak dalam rangka mendukung pencapaian SDGs, juga untuk memperoleh masukan dari lintas sektor pemerintah, mitra pembangunan, pakar, akademisi, CSOs, dan industri mengenai konsep kerja sama multisektor di era SDGs sektor kesehatan, serta menyepakati tindak lanjut bersama yang akan  mendukung pencapaian SDGs, termasuk untuk persiapan data indikator dan peta jalan.

Melalui pertemuan itu diharapkan pemahaman mengenai SDGs di kalangan aktor pembangunan kesehatan, akan meningkat dan berharap dapat disepakati gambaran awal kerja sama multi-sektoral.

Di pengujung sambutannya, Dirjen Anung berharap agar masing-masing mengetahui bagaimana dapat berperan dan berkontribusi untuk pelaksanaan SDGs pada sektor kesehatan. Untuk pembangunan yang berkelanjutan.

“Marilah kita bersama-sama bersedia dan bersiap untuk menghadapi tahun 2016 yang sudah di depan mata. Tahun di mana kita harus mulai bergotong-royong dalam agenda pembangunan yang mencita-citakan kebaikan bagi kita semua” pungkasnya.-(fey)-